Kebanyakan orang mungkin tidak tahu bahwa maskot Jakarta adalah Elang Bondol dan Salak Condet. Bukan Monumen Nasional (Monas), bangunan pencakar langit yang memang identik dengan ibu kota.
Meski bukan satwa endemik Jakarta, pada 1989 Elang Bondol ditetapkan menjadi maskot Jakarta Indonesia ini bersama dengan Salak Condet. Penetapan maskot Elang Bondol dan Salak Condet itu bisa dilihat di kawasan Cempaka Putih. Di sana terdapat patung tegak berdiri, patung burung Elang Bondol membawa Salak Condet.
Elang Bondol adalah nama yang diberikan masyarakat Jakarta untuk burung yang bernama latin Haliastur Indus. Elang Bondol termasuk keluarga burung pemangsa. Namun dalam rantai makanan, elang itu pun menjadi mangsa predator lain, seperti biawak. Habitatnya kebanyakan di pantai, daratan berair, hutan, maupun dataran rendah.
Terusiknya habitat Elang Bondol juga dipicu oleh pertambahan penduduk Jakarta. Pohon-pohon tinggi yang banyak tumbuh di Jakarta ini berganti gedung-gedung pencakar langit. Bondol pun harus bertahan di pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu seperti di Pulau Kotok dan Pulau Pramuka.
Sesuai namanya, Salak Condet banyak ditemukan di kawasan Condet, Jakarta Timur. Namun kini salak condet seolah tinggal kenangan. Asam manisnya salak asli Betawi juga tidak bisa dirasakan. Condet kini berubah menjadi kawasan pemukiman yang padat penduduk.
Berbeda dengan Elang Bondol, Salak Condet adalah buah asli Kota Jakarta. Konon, buah salak dari perkampungan warga Betawi itu tembus ke sejumlah kota di Pulau Jawa dan Sumatra.
Namun kini keberadaan Elang Bondol dan juga Salak Condet mulai terlupakan. Kita hanya melihat Elang Bondol dan Salak Pondok saat sedang menunggu bus Transjakarta. Pasalnya moda transportasi massal itu menggunakan elang Bondol dan salak Condet sebagai logonya.
sumber :http://www.merdeka.com/peristiwa/elang-bondol-dan-salak-condet-maskot-jakarta-yang-punah.html
إرسال تعليق