Koppig, kriteria gubernur ideal Jakarta versi Bung Karno | Ali Sadikin Gubernur Terbaik Jakarta

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbLS7rFfBs-tiaMwBQK-yka6JhpVgXAYKM8VYIiHxSAuq2s-bbXthdbKoXYfOo6Kx13pgpM3eDuj3GirbtVcK9BWNzhIgmCqM8UAvGckWfanCNtY0WouaVJsYJRu4xsdWWEjNlEA8966-4/s1600/bang+ali+4.jpg



Apa kriteria gubernur DKI Jakarta paling pas di mata proklamator Bung Karno? Kriterianya cuma satu, dia harus koppig alias keras kepala. Istilah Jawanya, ndablek. Kriteria itulah yang mengantar Bung Karno pada pilihan kepada Ali Sadikin sebagai gubernur.

Dalam perjalanan waktu, Ali Sadikin tercatat sebagai salah satu gubernur terbaik pernah dimiliki Jakarta. Pada eranya, terwujud kebersihan kampung lewat Proyek M Husni Thamrin. Dia mengajarkan warga Jakarta untuk tidak buang sampah sembarangan. Pada eranya pula, rambu-rambu lalu lintas diperbaiki dan dilengkapi. Pada masa Ali Sadikin, jalan rusak diperbaiki. Begitu pula gedung sekolah bobrok dibenahi. Gedung kegiatan remaja dibangun, dan tak kalah penting pusat kegiatan kebudayaan didirikan yang hingga sekarang masih ada yaitu Taman Ismail Marzuki. Salah satu kunci sukses Ali Sadikin tidak lepas dari pribadi yang koppig seperti kriteria yang disampaikan Bung Karno.

Tentang kriteria koppig alias ndablek ini diceritakan sendiri oleh Ali Sadikin. Ketika itu, April 1966, Ali Sadikin dipanggil lewat telepon agar ke istana bertemu Bung Karno. Dalam perjalanan, Ali bertanya-tanya, untuk urusan apa dia dipanggil Bung Karno.


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9d/Ali_Sadikin.jpg/220px-Ali_Sadikin.jpg


Sesampainya di istana, Ali diterima dengan ramah. Setelah duduk, Bung Karno yang mengenakan seragam panglima tertinggi menyampaikan kepada Ali Sadikin. "Ali, aku akan angkat kamu jadi gubernur Jakarta. Kamu bersedia?" Ali mengaku kaget dengan penunjukan ini. Mengetahui kekagetan Ali, Bung Karno bertanya. "Mengapa?" Ali pun balik bertanya. "Bersedia? Apa ini perintah? Sejenak Bung Karno diam, "Ya," katanya sambil tersenyum. Ali menjawab, "kalau perintah, akan saya lakukan."

Pada pagi hari tanggal 28 April 1966, Ali Sadikin pun dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta. Sejak dipanggil hingga pelantikan itu, Ali Sadikin selalu bertanya-tanya apa gerangan yang membuat dia dipilih sebagai gubernur Jakarta oleh Bung Karno.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhndn_YTw7jjf5rQaVXcTl4X5uWg_gfVGwzP9EMVoNxRNltCemXDM2C1Djpl5ZF_50w6yeZotlDbsFF5lWQm4o2apo2XXCaWUZuktscJWvz_y3Nq8N8Mu40Q5TQ7it6z8qez33GxkfqSWuI/s1600/Bang+Ali+Sadikin.jpg


Pertanyaan Ali itu baru terjawab saat pidato pelantikan oleh Bung Karno. "Ada yang ditakuti dari Ali Sadikin itu. Apa? Ali Sadikin itu orang yang keras. Dalam bahasa Belanda ada yang menyebutnya een koppige vent, koppig...Saya kira dalam hal mengurus Kota Jakarta Raya ini baik juga een beetje koppigheid (sedikit keras kepala). Apalagi ndoro dan ndoro den ayu sudah tahu, tidak boleh membuang sampah semau-maunya di pinggir jalan. Tetapi masih banyak toh yang membuang sampah di pinggir jalan. Nah, itu perlu dihadapi oleh orang yang sedikit keras, yang sedikit koppig." ujar Bung Karno dikutip dari Memoir Ali Sadikin karangan Ramadhan KH.

Meskipun sudah dijawab oleh Bung Karno langsung pada hari pelantikannya, Ali Sadikin mendapat jawaban lebih jelas tentang mengapa dia dipilih oleh Bung Karno sebagai gubernur Jakarta. Adalah Wakil Perdana Menteri Dr J Leimena yang bercerita kepada Ali. Awalnya, Bung Karno mencari calon gubernur Jakarta dan oleh Leimena disodori tiga nama yang semuanya jenderal. Tiga nama itu ditolak oleh Bung Karno.

"Saya perlukan orang yang keras, tegas, dan berani," kata Bung Karno ditirukan Leimena. Oleh Leimena kemudian disodorkan nama Ali Sadikin, tetapi Leimena mengungkapnya satu sifat Ali Sadikin yaitu koppig. Justru sifat itulah yang ternyata dicari oleh Bung Karno.

Mengenai sifat koppig Ali Sadikin, menurut wartawan senior Rosihan Anwar itu turun dari ayahnya, seorang mantan penyuluh pertanian. Ayah Ali Sadikin juga dikenal gemar bergaul dengan rakyat.

Perjalanan waktu membuktikan, sifat koppig Ali Sadikin berperan besar dalam keberhasilannya memimpin Jakarta. Pertanyaannya kini, masihkah sifat koppig dibutuhkan oleh gubernur Jakarta. Jika masih, adakah di antara enam kandidat gubernur Jakarta sekarang yang punya sifat koppig?




sumber :http://www.merdeka.com/jakarta/koppig-kriteria-gubernur-ideal-jakarta-versi-bung-karno.html

Post a Comment

أحدث أقدم