Mimpi Bang Ali jadikan Jakarta kota metropolitan

http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2012/06/22/58293/540x270/mimpi-bang-ali-jadikan-jakarta-kota-metropolitan.jpg


Sebagai kota metropolitan terbesar di Indonesia, Jakarta justru menyimpan segudang permasalahan. Salah satunya yang paling besar adalah kemacetan yang kini menjadi pemandangan sehari-hari.

Hampir di setiap jalan protokol ibu kota diwarnai dengan kemacetan, bahkan pusat-pusat bisnis di kawasan MH Thamrin, Sudirman hingga Kuningan. Tak jarang, pada setiap kesempatan warga Jakarta selalu mengeluhkan keadaan itu.

Tak hanya macet, ancaman banjir menjadi mimpi buruk bagi warga. Kedua masalah inilah yang menjadi isu utama oleh para cagub DKI Jakarta untuk berebut mejadi orang nomor satu di ibu kota.

Jauh sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta almarhum Ali Sadikin pernah bermimpi menjadikan Jakarta sebagai kota metropolitan terbaik di Indonesia. Berbagai cara dilakukannya demi merealisasikan impiannya itu.

Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan. Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mengalami berbagai perubahan melalui proyek-proyek pembangunan hasil buah pikiran Bang Ali.

Sebutlah Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara dan pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet.

Tak hanya itu, di masa pemerintahannya dia juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni, yang diperingati pada hari ini, Jumat (22/6). Bersamaan dengan itu, berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telor, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi, dan sebagainya.

Selain itu, Bang Ali juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang saat ini lebih dikenal dengan nama Jakarta Fair, sebagai sarana hiburan dan promosi dagang industri barang dan jasa dari seluruh tanah air, bahkan juga dari luar negeri. Ali Sadikin berhasil memperbaiki sarana transportasi di Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya, serta membangun halte (tempat menunggu) bus yang nyaman.

Dari semua keberhasilannya itu, Bang Ali juga mengeluarkan kebijakan kontroversial, seperti pengembangan hiburan malam dan kelab malam, mengizinkan tempat perjudian dengan memungut pajaknya untuk pembangunan kota, serta membangun kompleks Kramat Tunggak sebagai lokalisasi pelacuran.

"Ali Sadikin mengingatkan pembangunan Jakarta lewat buku Gita Jaya yang isinya laporan konsep dia dan apa yang dilakukan pimpinan-pimpinan sebelum dia, dari Syamsulrizal sampai Henk Ngatung," ujar sejarawan JJ Rizal dalam diskusi bersama redaksi merdeka.com belum lama ini.

Henk Ngatung merupakan salah satu Gubernur DKI Jakarta yang mengeluarkan kebijakan membuat trotoar yang terletak di sisi jalan. Jika saat itu tidak dilakukan, bukan tidak mungkin Jakarta menjadi satu-satunya kota di dunia yang tidak memiliki trotoar.

Dari semua prestasi yang ditorehkannya, Ali Sadikin menyimpan dua kesalahan yang harus ditanggung oleh penerusnya, di antaranya penolakan membangun kereta bawah tanah dan arus urbanisasi yang besar dari daerah ke Jakarta.

Menurut Rizal, kesalahan pertama diakui Ali saat bertemu dengan Fauzi Bowo yang ketika itu menjadi tenaga ahli usai belajar dari Jerman. Dalam pertemuannya dalam sebuah rapat, Ali menolak ide Foke untuk membangun kereta bawah tanah. Dia lebih memilih melakukan pelebaran jalan.

Beberapa saat sebelum meninggal, Bung Ali sempat mengakui kesalahannya di hadapan Foke. "Bung Ali bilang sama Fauzi Bowo 'ternyata elo bener (soal subway). Dari sana, Ali secara gentle mengakui kesalahannya," lanjur Rizal.

Kesalahan lain adalah arus urbanisasi besar-besaran penduduk yang datang ke Jakarta. Usai masa jabatannya, sejumlah media mencatat Jakarta sebagai Kampung Besar. Mendapat julukan itu, Bung Ali sempat marah besar.

"Dia sempat berkata, cuma saya yang kerja, yang lain kagak, bahkan gua yang ngurusi rakyat mereka. Karena saat ini terjadi urbanisasi gila-gilaan sampi dia mau menutup Jakarta," paparnya.



sumber :http://www.merdeka.com/jakarta/mimpi-bang-ali-jadikan-jakarta-kota-metropolitan.html

Post a Comment

أحدث أقدم