Latest News

Showing posts with label Dunia Arkeologi. Show all posts
Showing posts with label Dunia Arkeologi. Show all posts

Thursday, July 5, 2012

Arkeolog menguak situs terpendam suku Ychsma di Peru


Para arekolog dari Belgian University telah berhasil menguak situs terpendam yang berisi 80 jasad manusia di reruntuhan Pachacamac di Peru. Situs yang jaraknya 32 km dari selatan Lima itu pun kini masih dipertimbangkan untuk dijadikan UNESCO World Heritage.

Situs terpendam yang ditemukan tersebut dibangun sekitar tahun 200 sesudah masehi yang saat itu dikuasai suku Ychsma (baca: eesh-ma). Sampai pada tahun 900, kekuasaan berpindah tangan ke suku Inca hingga pertengahan 1470.

Seperti yang dikutip dari The Daily Telegraph (02/07), sampai saat ini temuan para arkeolog itu menjadi situs terbesar yang pernah dikuak di Pachacamac. Cukup seram namun unik, selain bangunan ada juga 70 tulang manusia yang menggunakan penutup kepala dari kayu dan belasan jasad balita serta bayi yang baru lahir.

Professor Peter Eeckhout dari Université Libre di Brussels yang mengepalai temuan ini percaya bahwa tulang belulang itu adalah kisah suku Inca yang berusaha melakukan perjalanan ke Pachacamac untuk mencari obat-obatan. Ia juga menduga bayi masih termasuk dalam ritual persembahan zaman dahulu.

Karena di dalam situs terpendam itu ditemukan jasad pria maupun wanita, para ahli berharap mereka bisa menemukan fakta dan pengetahuan lebih tentang suku Ychsma.


A ring of a dozen infants around the tomb appear to have been sacrificed for ritual reasons

A ring of a dozen infants around the tomb appear to have been sacrificed for ritual reasons

Belgian archaeologists discovered the find in Pachacamac,¿ ¿about 20 miles south of the capital, Lima

Belgian archaeologists discovered the find in Pachacamac,¿ ¿about 20 miles south of the capital, Lima


Some were men, some were women, and there was a mix of ages. Lying next to them were ceramic vessels, dogs, guinea pigs, and masks of painted wood

Some were men, some were women, and there was a mix of ages. Lying next to them were ceramic vessels, dogs, guinea pigs, and masks of painted wood

The 60-foot-long oval chamber was uncovered by a team of ¿ archaeologists¿ ¿from the Université libre de Bruxelle

The 60-foot-long oval chamber was uncovered by a team of ¿ archaeologists¿ ¿from the Université libre de Bruxelle


Remains: The pit in Peru, where archaeologists discovered the remains of more than 80 men, women, children and infants

Remains: The pit in Peru, where archaeologists discovered the remains of more than 80 men, women, children and infants

The hidden tomb was found buried under the remains at Pachacama - and miraculously had not been looted since the fall of the community more than 500 years ago

The hidden tomb was found buried under the remains at Pachacama - and miraculously had not been looted since the fall of the community more than 500 years ago

The remains
One of the mummified remains found at the tomb

One of the mummified remains found at the tomb

Some of the relics found included ceramic jars and other artifacts dating back to 1000AD

Some of the relics found included ceramic jars and other artifacts dating back to 1000AD

The site has been regularly pillaged over the generations - but this tomb avoided detection

The site has been regularly pillaged over the generations - but this tomb avoided detection






sumber :http://www.merdeka.com/teknologi/arkeolog-menguak-situs-terpendam-suku-ychsma-di-peru.html

Geger Bukti Putri Duyung di Amerika



Publik Amerika digemparkan dengan acara Animal Planet bertajuk "Mermaids: The Body Found". Merespons acara ini, lembaga Kelautan Amerika (NOS) mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan Putri Duyung tidak ada. Itu hanya cerita mistis belaka.

TIME.com, 4 Juli 2012, menerima pernyataan resmi NOS yang menyatakan bahwa tidak ada mahluk air yang berpenampilan setengah manusia, setengah hewan. Respons ini dikeluarkan atas maraknya pernyataan publik kepada lembaga itu.

"Tidak ada bukti yang pernah ditemukan adanya manusia air itu," tulis pernyataan resmi NOS. Pernyataan ini sekaligus menjawab rumor yang santer mengatakan bahwa mahluk setengah manusia dan setengah ikan itu lebih dari sekadar cerita Disney.

Menurut situs resmi Animal Planet Monster Week, acara "Putri Duyung: Tubuh Ditemukan" itu merupakan fiksi ilmiah yang didasari beberapa peristiwa nyata dan teori ilmiah.

Menurut NOS, tampilan gambar Putri Duyung dalam program itu tampak begitu nyata sehingga seperti layaknya sebuah dokumentasi. Hal itu diperkuat dengan testimoni dua peneliti yang mendukung program itu yang mengatakan, "Telah menemukan sisa-sisa mahluk laut yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya."

Anggapan semakin diperkuat dalam program itu dengan adanya diskusi selama acara berlangsung. Diskusi yang mendebatkan proses evolusi hewan air yang menyerupai manusia. Manusia bersirip yang hidup di dalam air.

NOS tidak habis pikir mengapa para ilmuwan itu menyimpulkan ke arah putri duyung? "Itu pertanyaan terbesar bagi para sejarawan, filsuf, dan antropologis," tulis NOS.

Dalam situs berita Animal Planet memang diperlihatkan beberapa bukti-bukti adanya keberadaan putri duyung. Bahkan, Animal Planet memperlihatkan dokumen evolusi adanya manusia air. Ada juga coretan manusia purba di dinding yang memperlihatkan gambar manusia berekor ikan. Animal Planet juga berani menampilkan gambar-gambar seperti ilustrasi tentang putri duyung yang berinteraksi dengan hewan air. (sj)




sumber :http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/332843-geger-bukti-putri-duyung-di-amerika

Tuesday, July 3, 2012

GURUN SAHARA DULU PERNAH MENJADI PETERNAKAN SAPI !



GURUN SAHARA DULU PERNAH MENJADI PETERNAKAN SAPI-!

PADA 7.000 tahun lalu, Gurun Sahara ternyata merupakan wilayah peternakan sapi perah. Hal itu terungkap setelah para ilmuwan Inggris menemukan partikel mikroskopis dalam produk susu di panci dari Libya yang berasal pada 5.000 sebelum Masehi.

-
Melalui proses kimiawi, artefak keramik tersebut menunjukkan bukti bahwa Afrika Utara adalah area peternakan sapi pada masa itu saat wilayah tersebut lembab dan hijau. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini menyimpulkan bahwa susu merupakan bagian penting dalam diet mereka, meski lactose intolerance dalam tubuh manusia purba membuat mereka sulit mencerna gula susu dalam makanan.
-
“Penemuan residu (ampas) susu lemak dalam peralatan masak konsisten dengan pengolahan susu, ini menunjukkan bagaimana orang-orang itu mengonsumsi susu meskipun lactose intolerance,” kata Richard Evershed, peneliti dari Universitas Bristol.
-
Evershed menambahkan di Afrika Utara pembudidayaan sapi, domba, dan kambing lokal ternyata sudah dilakukan sebelum tanaman-tanaman itu dipanen. Hasil penelitian tersebut menguatkan beberapa lukisan batu dari masa lalu yang menggambarkan kehidupan manusia purba beternak dan memerah susu. (Sumber: Metrotvnews)

-

Gurun Sahara masa kini.

-

Lukisan ternak di sebuah situs arkeologi di pegunungan Acacus Tadrart, Sahara Libia.





sumber :http://iwandahnial.wordpress.com/2012/07/01/gurun-sahara-dulu-pernah-menjadi-peternakan-sapi/

Tags