Latest News

Showing posts with label Dunia Arsitektur. Show all posts
Showing posts with label Dunia Arsitektur. Show all posts

Friday, July 13, 2012

Rumah Pencakar Langit Yang Terbuat Dari Kayu


cekidot gann






gmana gan ???? desain rumah kayu ini ???



Thursday, July 12, 2012

Chefchaouen � si KOTA BIRU UNIK dari MAROKO - semua bangunan nya bercat BIRU locchhh...

Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations

Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen or Chaouen is a city in northwest Morocco. It is the chief town of the province of the same name, and is noted for its buildings in shades of blue.

One of Morocco�s most popular tourist destinations, Chefchaouen is most known for its blue-rinsed buildings, hotels and alleys, an old tradition leftover from the city�s Jewish population.

Chefchaouen was founded by Moorish exiles from Spain, in 1471, as a small fortress to fend off the attacks of invading Portuguese forcess in northern Morocco. After the Spanish Reconquista, the small mountain town became one of the largest Moriscos and Jews refuge sites, and during their stay they managed to leave their mark on it, one that makes the modern city so special.

The name Chefchaouen comes from �chauen�, which is Spanish for horns, and refers to the shape of the two mountains overlooking the settlement. But it�s not its strange name, the beautiful and unique handicrafts sold by local craftsman, or the delicious goat cheese that attracts the majority of tourists to Chefchaouen. It�s the blue-painted houses and buildings of the city, a tradition inherited from the former Jewish inhabitants. In the Bible, Israelites are commanded to dye one of the threads in their tallit (prayer shawl) blue, with tekhelel. This was an old natural dye, processed from a species of shellfish, but in time its production collapsed and the Jewish people eventually forgot how to make it. But, in honor of the sacred commandment, the color blue was still woven into the cloth of their tallit. When they look at the dye, they will think of the blue sky, and the God above them in Heaven.

While the Jewish population of Chefchoauen isn�t as numerous as it one was, practically everyone in the city still follows this old tradition and frequently renew the paint job on their homes.

Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations


Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations
Chefchaouen � The Blue City of Morocco | Top Most Popular Tourist Destinations

Monday, July 9, 2012

Mahakarya Arsitektur Islam dan Persia di Kota Isfahan, Iran




Kota di bagian tengah Iran ini adalah bekas ibukota Kerajaan Persia yang tersohor kejayaannya. Jejeran masjid, istana, madrasah, hingga katedral di Isfahan adalah mahakarya arsitektur Islam dan Persia.

Orang Persia menyebutnya "Nesf-e-Jahan", artinya "Setengah dari Bumi". Mereka menemukan dunia di Isfahan, ibukota Provinsi Esfahan yang terletak di tengah-tengah Iran. Walaupun dekat dengan gurun pasir, angin sejuk selalu membelai kota ini karena terletak persis di kaki Pegunungan Zagros. Namun bicara Esfahan tak selalu bicara keindahan alam, tapi juga keindahan arsitektur dan sejarah yang selalu melekat di tiap bangunannya.


http://www.gardenvisit.com/assets/madge/isfahan-esfahan_1816_jpg/600x/isfahan-esfahan_1816_jpg_600x.jpg

http://www.worldisround.com/pphotos/27/534/369.jpg


Isfahan pernah menjadi ibukota Kerajaan Persia, mulai tahun 1598-1722. Apa yang ditinggalkan oleh kerajaan dengan nama besar ini tak hanya budaya dan agama, tapi juga arsitektur nan menawan. Masjid, istana, madrasah, hingga katedral berdiri tegak ratusan tahun lamanya, masih memancarkan kecantikan yang sama lewat seni arsitektur dan motif ukiran. Perdagangan karpet dan perak yang dulu berjaya di kota ini perlahan terganti oleh tekstil dan besi, namun sama sekali tak mengurangi pesona kota ini.

Naqsh-e Jahan Square adalah titik yang tepat untuk mulai menjelajah Kota Isfahan. Disebut juga Shah Square atau Imam Square, tempat ini punya jalanan dan bangunan yang tak berubah sama sekali ratusan tahun lamanya. Bersama Imam Mosque yang berada di wilayah yang sama, Naqsh-e Jahan Square menyandang predikat Situs Warisan Dunia UNESCO. Itulah yang tertulis dalam buku "Lonely Planet: Middle East".


img

Jembatan paling tersohor di Isfahan


http://www.worldisround.com/pphotos/22/480/573.jpg



Imam Mosque itu sendiri sama sekali tak boleh dilewatkan. Dibangun pada masa pemerintahan Raja Safavid, masjid ini adalah representasi arsitektur Islam-Persia yang paling terkenal di Iran. Mosaik dan kaligrafi terukir di banyak tempat, menjadikan setiap sudutnya penuh warna. Beberapa masjid lain yang juga terkenal adalah Hakim Mosque, Jama Mosque, juga Sheikh Lotf Allah Mosque yang berarsitektur khas Iran.

Bukti kejayaan Persia di Isfahan juga terlihat di Chaharbagh Boulevard, sebuah jalan besar yang sudah ada sejak 1596. Jalanan ini terkenal seantero Persia, menjadi salah satu pusat aktivitas serta perdagangan masyarakat lintas zaman.

Mahakarya arsitektur Islam juga terlihat di beberapa istana. Salah satunya adalah Ali Qapu, yang berdiri pada abad ke-17 silam. Istana ini berdiri megah setinggi 48 meter. Tujuh lantai di dalamnya masing-masing terhubung oleh tangga spiral berukir yang terjal.


img

Shah Abbas Hotel



Bersiaplah dibuat ternganga waktu menginjakkan kaki di lantai 6. Ruang musik yang elegan dipercantik oleh lukisan dinding karya Reza Abassi. Pelukis ternama asal Iran ini mencoretkan aneka motif mulai dari bunga hingga burung, melapisi banyak dinding.

Beberapa istana lain yang pasti menarik perhatian adalah Talar Ashraf, Hasht Behesht, dan Chehel Soutun. Masing-masing istana dibangun pada abad ke-16, dan masih berdiri kokoh hingga sekarang.



http://www.studentsoftheworld.info/sites/country/img/19625_Isfahan%202.jpg


Kentalnya ajaran Islam di Isfahan juga tercermin lewat masyarakatnya. Siswa-siswi madrasah berjalan hilir-mudik di seluruh kota. Perempuan mengenakan kerudung dan lelaki mengenakan kopiah. Masing-masing memegang Al-Qur'an sebagai pedoman nomor satu dalam hidup mereka.

Berbaur dengan masyarakat yang ramah itu menjadi hal yang harus dilakukan saat berkunjung di Isfahan. Selain tentunya menyusuri tiap bangunan berarsitektur indah, melintasi jembatan-jembatan legendaris yang melintasi Sungai Zayndehrood, juga berkeliling pusat kota yang penuh taman.

Eits, walaupun eksistensi Islam sangat kental, jangan sangka Kota Isfahan mengesampingkan agama lain. Vank Cathedral dan Kelisaye Maryam adalah bukti kerukunan antar umat beragama di Isfahan. Katedral yang disebut pertama itu punya lukisan dinding yang indah, lengkap dengan ukiran yang cantik pula. Ciri arsitektur Persia di katedral itu terlihat lewat kubah berwarna biru-emas.




sumber :http://travel.detik.com/read/2012/07/09/073137/1960562/1383/mahakarya-arsitektur-islam-dan-persia-di-kota-isfahan-iran?vt22011024

Saturday, July 7, 2012

Indonesia Bangun Stadion Tersadis se-Asia, 900 Miliar!!!




Sambut PON, Riau Hamburkan 900 Miliar



Stadion Riau 7 Kali Lebih Megah daripada Stadion GBK!












Dibangun sejak 2009, stadion megah dan mewah ini ditargetkan selesai 2012 ini untuk menyambut PON.




Gerbang Utama yang Sadis














Tampak Samping




Tampak Atas





Diliput berbagai TV Jepang






Stadion Nasional Pekanbaru sudah mulai dibangun sejak tahun 2009 untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012, stadion ini merupakan stadion utama event tersebut. Dengan arsitektur modern nantinya akan menjadikannya stadion TERBAIK di Indonesia dan TERSADIS di Asia.


Menjadi stadion terbesar dan termegah di Indonesia, kapasitas penonton mencapai 169.000 penonton.


Selain dijadikan sebagai untuk persiapan PON stadion ini juga bakal dipersiapkan untuk persiapan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022.




sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=12651548

Hidup di Rumah BUNDAR "SLeman"


“Pertama kali tinggal di rumah ini rasanya bingung dan pusing, karena muter, jadi berbeda sekali dengan rumah yang biasanya kotak.” (Siti – Penghuni rumah dome)"

Spoiler for Pict+:


Salah satu rumah dome, Dusun Nglepen, Prambanan, Sleman

Rumah unik yang berwarna putih dengan bentuk melingkar hingga atap ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Dusun Nglepen, Prambanan, Sleman. Keunikannya juga menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing. Area ini, dulunya merupakan areal perkebunan tebu desa. Namun kini disulap menjadi area pemukiman rumah dome yang merupakan bantuan dari asing bagi gempa yang melanda Yogyakarta pada Mei 2006.

“Warga desa ditawari bantuan, apakah menginginkan agar rumah lama mereka direkronstruksi ulang atau memilih rumah dome yang dibangun di area yang aman”, terang Titi (28) salah satu pemilik rumah dome.

Titi mengalami kebingungan saat menempati rumah itu pertama kali, tidak hanya bingung menentukan arah dan kiblat sholat, bahkan Titi bingung arah pintu masuk dan keluar. Hal yang sama diungkapan oleh Siti (30) bahwa rumah yang sering dikenal dengan nama rumah teletubbies ini membuatnya kerap kali pusing saat pertama tinggal.

“Pertama kali tinggal di rumah ini rasanya bingung dan pusing, karena muter, jadi berbeda sekali dengan rumah yang biasanya kotak”, ungkap Siti.

Spoiler for Pict+:


Suasana rumah Siti di lantai dua





Siti (kiri), Titi (kanan) beserta putrinya (tengah)

Rumah dome itu terdiri dari dua lantai, terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, sedangkan untuk aktivitas MCK terdapat rumah dome khusus yang masing-masing terdapat delapan kamar mandi yang digunakan secara bersama-sama. Rumah dome sangat praktis, tidak memerlukan space yang besar serta jika ingin bersih-bersih rumah dapat berlangsung dengan cepat. Rumah dome diklaim kuat terhadap goncangan gempa bumi dan terjangan angin. Jika pada siang hari di saat matahari terik, kondisi ruangan di rumah bunder itu juga menjadi panas. Selain itu, jika terjadi hujan pada malam hari, warga tidak tahu bahwa sedang terjadi hujan kecuali mereka keluar rumah.

“Tau-tau paginya, tanahnya udah basah aja”, kata Titi.

Terlebih lagi, jika sudah berada di dalam rumah, lalu ada yang memanggil, maka orang yang memanggil itu harus berteriak atau mengetuk pintu dengan kencang. Di malam hari, area rumah dome sangat sepi, bahkan jam delapan malam suasana sunyi bisa dirasakan karena warga sudah masuk rumah masing-masing.

“Tidak ada ronda malam, jadi ya sepi”, tambah Siti.

Kawasan yang ditinggali sekitar 72 keluarga ini, memiliki fasilitas kesehatan, taman bermain bagi anak-anak, mushola, tempat pendidikan, dan toilet umum untuk warga yang berbentuk ‘bunder‘ juga serta toilet umum untuk pengunjung. Untuk pembuatan kawasan dome sendiri termasuk cepat, setelah gempa bulan Mei, Juni sudah diadakan pembukaan lahan. Maret tahun berikutnya selesai pembangunan secara keseluruhan. Tepat pada peringatan setahun gempa Jogja, serah terima dan peresmian oleh warga dari pihak yang memberikan bantuan.
Quote:
Kini, sudah lima tahun, rumah-rumah dome itu berdiri. Walaupun rumah dome setiap tahunnya dicek oleh petugas pengelola kawasan tersebut, namun jika terjadi kerusakan, tetap pemiliklah yang harus bertanggungjawab. Padahal beberapa rumah mengalami keretakan termasuk milik Siti. Jika hujan lebat datang, air hujan dapat merembes lewat dinding rumah. Kayu jendela pun sudah rapuh karena kayu yang digunakan berkualitas rendah. Selain itu, Siti mengeluhkan masih ada tarikan dana sewa tanah bagi warga yang sebagian besar hanya bekerja sebagai petani tebu. Ia mengharapkan agar tanah diberikan kepada warga seperti rumah dome yang diberikan secara cuma-cuma.

Kawasan yang terdiri dari dua rukun tetangga ini juga menerima tamu yang ingin merasakan sensasi tinggal di rumah dome walaupun tidak selamanya. Warga setempat melalui organisasi pemuda mengelola program home stay di rumah dome.

“Biasanya pada musim liburan banyak turis lokal bahkan asing yang datang dan menginap”, kata Siti sambil melayani orang yang membeli es diwarungnya.

Selain itu, beberapa mahasiswa pernah datang untuk melakukan penelitian dan KKN. Dusun Nglepen ini juga dicanangkan untuk menjadi desa wisata. Namun, masih terkesan belum siap. Siti mengakui masalah tersebut.

Walaupun sudah diresmikan menjadi desa wisata, tetapi belum bisa mengeluarkan retribusi bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Hal tersebut dikarenakan dari pihak kelurahan belum mengeluarkan Surat Keputusan persetujuan atas Dusun Nglepen menjadi desa wisata.

Dusun ini diharapkan memiliki keunggulan tersendiri jika memang tujuan utamanya bisa menjadi desa wisata. Siti mengungkapkan bahwa dusun ini unggul dalam hal pertamanan dan kebersihan, karena setiap rumah memiliki area kebun kecil yang bisa dimanfaatkan. Siti yang sehari-hari mengajar di PAUD ini juga menambahkan bahwa sumber daya manusianya pun juga harus siap jika Dusun Nglepen ini menjadi desa wisata. Karena hanya baru sebagian saja yang sadar akan pariwisata di kawasan tersebut.

Kawasan rumah dome itu memang bersih dan rapi, tapi Siti mengakui bahwa untuk pengelolaan sampah sendiri belum maksimal walaupun sudah memiliki tempat sampah yang terbagi dalam tiga kategori. Karena pada akhirnya, warga sendiri jika membuang sampah di tempat sampah yang mana saja tanpa memperhatikan tulisan yang terdapat pada tempat sampahnya.

Spoiler for Pict+:



Area Dusun Nglepen, dan sebuah mushola serta taman bermain


Sebuah harapan kecil dari warga di rumah dome, agar Pemerintah lebih memperhatikan dusun itu dan melakukan sosialisasi secara intens jika kawasan itu memang menjadi desa wisata.





sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15322544

Tuesday, July 3, 2012

Merawat Pesona Kota Tua




Abang None Ncang Ncing Enyak Babe... Ane mau Cerita niih tentang Jakarta yang baru aja ulang tahun yang ke 485. Sebagai kota yang sudah berumur sedemikian lama, pastinya kota kita ini menyimpan nilai-nilai sejarah yang tinggi.


Agan pernah denger daerah Old Batavia di Jakarta? Ga tau? Hehe, itu loh gan nama lainnya daerah Kota Tua. Kalo ngomongin sejarah nih, Kota Tua itu dulu dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.

Situs-situs sejarah yang ada di lokasi di Kota Tua ini juga banyak banget loh gan. Ini beberapa listnya (nyontek dari wikipedia )


Spoiler for situs Kota Tua:

• Gedung Arsip Nasional
• Gedung Chandranaya
• Vihara Jin De Yuan (Vihara Dharma Bhakti)
• Petak Sembilan
• Pecinan Glodok dan Pinangsia
• Gereja Sion
• Tugu Jam Kota Tua Jakarta
• Stasiun Jakarta Kota
• Museum Bank Mandiri
• Museum Bank Indonesia
• Standard-Chartered Bank
• Kota's Pub
• VG Pub Kota
• Toko Merah
• Cafe Batavia
• Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah (bekas Balai Kota Batavia)
• Museum Seni Rupa dan Keramik (bekas Pengadilan Batavia)
• Lapangan Fatahillah
• Replika Sumur Batavia
• Museum Wayang
• Kali Besar (Grootegracht)
• Hotel Former
• Nieuws van de Dag
• Gedung Dasaad Musin
• Jembatan Tarik Kota Intan
• Galangan VOC
• Menara Syahbandar
• Museum Bahari
• Pasar Ikan
• Pelabuhan Sunda Kelapa
• Masjid Luar Batang


Tapi, seiring waktu berjalan, kebanggaan bangunan & peninggalan bersejarah di Kota Tua ini rasanya makin pudar Gan. Ini dikarenakan kurangnya perawatan terhadap bangunan & benda bersejarah ini. Sayang banget ya gan kalo sesuatu yang punya nilai sejarah tinggi, perlahan-lahan pudar pesonanya karena kurang terawat.




Naaaah, ternyata masih ada yang peduli nih Gan. Bakal ada program untuk merawat & membersihkan Kota Tua, nama programnya CIF Cleaning Project. Program yang akan dilakukan di 3 Juli 2012 ini bakal membersihkan Kota Tua Jakarta sbg bentuk kepedulian untuk merawat pesona Kota Tua Jakarta. CIF Cleaning Project ini diprakarsai oleh CIF. Buat yang belum tau CIF, ini bocorannya:


Spoiler for Sedikit ttg cif :

CIF sebagai sebuah produk pembersih serbaguna dapat digunakan untuk membersihkan berbagai jenis noda membandel dengan mudah. Kandungan deterjen dan bahan aktif Kalsium Karbonat (calcite) yang merupakan partikel padat dalam wujud micro particle, berperan sebagai komponen abrasif untuk membersihkan noda membandel. Kekuatan pada kandungan CIF dipercaya dapat bekerja secara efektif membersihkan bagian-bagian penting dari Museum Sejarah Kota Tua, Museum Wayang, Museum Seni Rupa & Keramik dan Museum Bahari


Cif Cleaning Project akan menggandeng para komunitas seperti Sahabat Museum, Komunitas Jelajah Budaya, Unilever Green & Clean dan Komunitas Jakarta Green monster untuk membersihkan area-area di beberapa museum yang terdapat di kawasan Kota Tua.


Beberapa lokasi yang bakal disambangi:


Spoiler for Bungker museum sejarah Jakarta:





Spoiler for Area lapangan di sekitar tugu Taman Fatahillah:






Spoiler for musium wayang:






Spoiler for musium bahari:





Untuk membersihkan bangunan & barang-barang peninggalan yang ada di museum itu kita ga sendiri. Karena perlunya kehati-hatian maka CIF mengerahkan 100 agen untuk memandu kita nanti. Mereka adalah tenaga ahli yang punya banyak pengetahuan mengenai pembersihan barang-barang antik.


Nah, sebagai warga jakarta tentunya agan ga mau kan kalo kita tempat bersejarahnya kotor,




dan tak terawat





sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15192826

Tags