Latest News

Showing posts with label Dunia Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Dunia Pendidikan. Show all posts

Sunday, July 8, 2012

[Keren Gan] Ciptakan Mobil Terhemat, ITS Surabaya Juara Se-Asia Pasifik


Tim mobil hemat bahan bakar "Sapu Angin" dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjuarai kompetisi mobil hemat se-Asia Pasifik bertajuk "Shell Eco Marathon Asia 2012" di Sirkuit Sepang, Malaysia, 4-7 Juli.

Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS Dr Ir Bambang Pramujati MScEng PhD melalui surat elektronik dari Malaysia, Sabtu malam, melaporkan bahwa keberhasilan itu diraih ITS pada kelas "Urban Concept" yakni mobil "Sapu Angin 7".

"Meski tim Sapu Angin 6 dan Antasena 1 yang berlaga di kelas prototipe belum berhasil, namun tim Sapu Angin 7 yang berlaga dalam kelas Urban Concept mampu tampil sebagai juara," katanya.

Gelar juara itu diraih ITS dengan mencatat tingkat efisiensi bahan bakar hingga 167 kilometer per liter lewat "performa optimal" sejak race pertama hingga race terakhir.

Dalam kategori "Urban Concept" itu, tim ITS mampu mengalahkan tim senegara yakni ITB yang mencatat tingkat efisiensi hanya 149 kilometer per liter. ITS sendiri sudah tiga kali mengikuti ajang tahunan itu.

"Yang membanggakan adalah tingkat efisiensi 167 kilometer per liter itu mampu melampaui rekor terakhir pada tahun 2011 yang juga diraih ITS. Saat itu, ITS hanya mampu menembus efisiensi sebesar 150 kilometer per liter," katanya.

Ia menceritakan ITS sempat dibuat bingung dengan hasil perhitungan dari pihak Shell, karena tertinggal dari perolehan tim mobil Garuda dari ITB yakni 192 kilometer per liter mobil pada race pertama.

"Itu cukup mengejutkan, namun pihak Shell akhirnya melihat inkonsistensi dan setelah dilakukan perhitungan ulang memang terdapat kesalahan perhitungan oleh pihak Shell," katanya.

Sapu Angin 7 adalah mobil masa depan berbahan bakar biodiesel atau FAME. Mobil ini merupakan pengembangan dari Sapu Angin 5. Dalam berbagai uji coba, mobil ini sudah mampu menempuh jarak 300 km per satu liter solar. Mesin untuk sapu angin diambil dari mesin jet pam.

Tahun ini, kompetisi yang digagas Shell itu diikuti 136 tim dari 18 negara di Asia, termasuk lima negara yang baru berkompetisi dalam SEM Asia 2012, yakni Lebanon, Qatar, Uni Emirat Arab, Hong Kong dan Korea Selatan. Ke-136 tim itu terdiri dari 91 tim kelas prototipe dan 45 tim kelas "Urban Concept".





sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15344808

Saturday, July 7, 2012

Siti Rohana Latifa Ismail, Sang Peraih Nilai Sempurna Ujian Nasional SD

http://images.detik.com/customthumb/2012/07/06/10/114900_latifaberkerudunghijau.jpg?w=460

kedua dari kiri (berkerudung)


Nilai ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar diraih sempurna oleh Siti Rohana Latifa Ismail. Dari tiga pelajaran yang diujikan, Latifa mendapatkan nilai sempurna: 30.

Atas prestasinya itu, gadis 12 tahun tersebut banjir penghargaan. Dia mendapat piagam penghargaan dari Pemprov DKI Jakarta, kota administrasi Jaktim, Kecamatan Makasar sebagai siswa mencapai nilai 30 di UN tertinggi SD tingkat Kecamatan Makasar. Penghargaan diberikan pada 16 juni 2012.

Anak yang biasa dipanggil Ifa itu juga mendapat penghargaan dari Pemprov DKI Jakarta atas nama Fauzi Bowo sebagai siswa peringkat I. Penghargaan diberikan tanggal 27 Juni 2012. Dinas Pendidikan Provinsi DKI, melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, DR Taufik Yudi Mulyanto juga memberikan penghargaan pada 21 Juni 2012.

Ifa saat ini sudah diterima menjadi siswi SMPN 109 Jakarta Timur. Sebelumnya dia merupakan siswa SDN Kartika X-7 yang berlokasi tidak jauh dari SMPN 109.

Menurut sang ibunda, Farida, Ifa selalu mendapatkan nilai yang baik sejak masuk SD. Namun soal peringkat memang fluktuatif. Bagi ibunda, hal ini bukan masalah. Yang terpenting Ifa mengerti apa yang dipelajarinya.

"Persaingan di sini memang tinggi. Selain itu guru-guru nya juga sangat bagus dalam metode pengajarannya," ucap Farida kepada detikcom.

Tidak seperti kebanyakan siswa lainnya, Ifa tidak pernah mengikuti les pelajaran. Maklum, Ifa lahir di tengah keluarga sederhana sehingga ibunya yang merupakan single parent, tidak sanggup membiayai bimbingan belajar khusus untuk Ifa.

"Dia belajar otodidak, biasanya mengulang pelajaran yang ada. Paling tidak try out di sekolah seminggu sekali. Saya nggak mampu untuk membiayai dia bimbel pada waktu itu. Untuk membeli buku pelajaran saja kita pernah beli yang bekas dan Ifa sempat marah-marah dan minder, takutnya bukunya beda dengan teman sekelasnya," papar Farida yang bekerja di perusahaan asuransi ini.

Sebelum pengumuman kelulusan Ifa sempat deg-degan karena dipanggil lebih dulu oleh pihak sekolah. Maklum, siswa yang tidak lulus biasanya dipanggil duluan. Syukurlah, pihak sekolah memberi kabar baik. Ifa lulus dengan nilai tertinggi.

"Karena dipanggil duluan Ifa juga sempet minder dengan teman-teman, takut diomongin yang enggak-enggak," ucap Farida.




sumber :http://news.detik.com/read/2012/07/06/114711/1959169/10/latifa-sang-peraih-nilai-sempurna-ujian-nasional-sd?nd992203605

Friday, July 6, 2012

[BANDUNG] Siswa Baru Wajib Sertakan Surat Bebas Geng Motor



Seorang anggota panitia Ujian Nasional melintas didepan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Jakarta saat ujian nasional berlangsung, Senin (16/4).
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Para siswa baru SMA di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang akan melakukan pendaftaran ulang diwajibkan mengisi surat pernyataan bebas geng motor.

"Pernyataan bebas dan tidak terlibat geng motor merupakan salah satu persyaratan wajib daftar ulang, yang ditandatangani siswa dan orang tuanya," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah SMA Negeri I Ciparay AA Hudaya di Bandung, Kamis.


Persyaratan itu, kata dia merupakan upaya untuk menjamin bahwa para siswa/siswi baru yang diterima sekolah itu bebas dari aksi geng motor. Bagi yang mengingkati pernyataan itu dan siswa terlibat, pihak sekolah siap melakukan tindakan tegas.


Menurut dia, fenomena geng motor cukup meresahkan sehingga sekolah ikut berperan untuk melakukan pencegahan. Selain dengan memasang spanduk himbauan tentang pemberantasan genk motor juga dilakukan melalui beberapa kebijakan pembinaan siswa.

"Komitmen dilakukan dengan orang tua siswa untuk melakukan pengawasan terhadap putra putrinya di rumah dan lingkungannya," katanya.


Selain itu, para siswa juga diwajibkan untuk menandatangani surat pernyataan bebas narkoba dan obat-obatan terlarang di samping surat berkelakuan baik dari sekolah masing-masing.


Sementara itu proses penerimaan siswa baru tingkat SMA di Kabupaten Bandung sudah mencapai tahapan pengumuman penerimaan dan daftar ulang. Rencananya Senin (9/7) sudah mulai masuk program masa orientasi sekolah (MOS).


"Batas nilai ujian nasional terendah yang diterima di SMA Negeri I Ciparay 33,60, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Redaktur: Yudha Manggala P Putra

Sumber: Antara





sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15299534

Thursday, July 5, 2012

Ubah Asap Rokok Jadi Oksigen, 2 Siswa SMA Raih Emas di Bangkok


Quote:



Semarang Dua siswa SMAN 3 Semarang menorehkan prestasi di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2012 di Bangkok yang diadakan tanggal 28 Juni - 1 Juli 2012 lalu. Mereka adalah Hermawan Maulana dan Zihrama Afdi yang membawa pulang medali emas ke Indonesia.

Inovasi dua pemuda tersebut diberi nama T-Box Application to Reduce the Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room. Fungsi dari penemuan tersebut adalah untuk memfilter karbondioksida atau CO2 yang dihasilkan oleh asap rokok di smoking room untuk diambil oksigennya. Nantinya oksigen tersebut akan dialirkan kembali ke dalam smoking room.

"Hal itu bertujuan agar para perokok betah merokok di dalam smoking room sehingga tidak mengganggu orang lain," terang Afdi di SMAN 3 Semarang, Jalan Pemuda, Rabu (4/7/2012).

Ide dibuatnya alat tersebut adalah ketika Afdi dan Hermawan melihat jumlah perokok yang semakin banyak. Selain itu perokok biasanya tidak betah berada di smoking room yang sudah disiapkan karena asap yang ada di ruangan. Dari pengamatan itulah dua pemuda tersebut belajar dengan tekun untuk membuat alat yang bisa mengurai CO2.

"Kami belajar untuk mengurangi dampak negatif rokok dan membuat alat pengurang residu dari rokok," terang Afdi.

"Karena kami belum mampu untuk mengurangi jumlah perokok, maka kami membuat alat tersebut," timpal Hermawan.

Alat buatan Afdi dan Hermawan yang sebelumnya diberi nama Carbofil Aplication tersebut memiliki sistem kerja yaitu asap rokok yang ada di smoking room akan masuk ke dalam mesin yang terdiri dari power suply buatan sendiri dan T-box. Di dalam alat tersebut asap akan difilter oleh PCB yang dialiri listrik sehingga CO2 dan O2 terpisah. Setelah itu O2 atau oksigen akan dikembalikan ke dalam smoking room.

"Saat lempengan PCB bertemu ada percikan listrik yang disebut plasma, itulah yg kami gunakan untuk mengurangi CO2," pungkas Afdi.

"Nanti hasil filternya adalah oksigen dan karbon padat. Karbon tersebut masih bisa dimanfaatkan lagi nantinya," imbuh guru pembimbing mereka, Agus Priyanto.

Hermawan dan Afdi sempat minder ketika alat tersebut diikutkan lomba dengan sistem pameran. Alat yang masih berupa prototipe tersebut disejajarkan dengan penemuan-penemuan hasil pemikiran siswa-siswa dari Jepang dan negara lainnya.

"Sempat minder, soalnya kita dikasih stand di pojok dan sebelah stand Jepang," kata Hermawan.

Mereka berhasil menyingkirkan pesaingnya yang berasal dari delapan negara yaitu Hongkong, Malaysia, Jepang, Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Taiwan.

Afdi adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Abdul Hafid dan Ninik Budi, ia lahir di Grobogan, 17 Februari 1995. Sedangkan Hermawan adalah anak kedua dari dua bersaudara pasangan Suwaji dan Seti Jawati Noegraeni yang lahir di Pekanbaru tanggal 24 Mei 1996.

Sementara itu Kepsek SMAN 3 Semarang, Hari Waluyo mengaku dengan adanya prestasi yang ditorehkan Afdi dan Hermawan, guru dan siswa di SMAN 3 menjadi termotivasi untuk menghasilkan prestasi-prestasi internasional lainnya.

"Saya bangga terhadap anak-anak ini (Afdi dan Hermawan). Jadi memotivasi anak-anak kelas X dan para guru yang akan lebih sistematis dalam mengajar," tutur Kepsek.

Prestasi Afdi dan Hermawan ternyata tidak hanya berhenti sampai di sini. Mereka ternyata sudah menyiapkan proyek lain yaitu Nitrosoplasma. Proyek plasma tersebut untuk mengikatkan nitrogen ke tanaman.

"September besok mungkin diajukan untuk lomba," ujar Afdi.

Selain Hermawan dan Afdi, medali emas juga diperoleh Linus Nara Pradhana dari SMP Petra Surabaya dengan inovasinya yaitu Water Coated Helmet. Tidak hanya medali emas, dua medali perunggu dan dua special award juga disabet siswa-siswi dari Indonesia.

Dua medali perunggu dibawa pulang oleh Muhammad Luqman dan Fishal Fuad Rahman dari SMAN 2 Yogyakarta dengan inovasinya yaitu Edges Shoes. Lalu dengan inovasi bernama Braille Glass, siswa kelas enam SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, Nadya Almass Lutfiahardha Arief juga memperoleh medali perunggu.

Sementara itu dua special award diperoleh siswa SMKN 1 Tengaran yaitu Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi dengan penemuan Mini Multi Commander serta Nur Chabibur Rohim, Muhammad Asrori, dan Risang Yogardi dengan inovasi Jaritmatika Game.

"Harapan kami, penemuan kami bisa dipatenkan," tutup Afdi.

s u m b e r : http://news.detik.com/read/2012/07/0...?991104topnews




sumber :http://forum.detik.com/ubah-asap-rokok-jadi-oksigen-2-siswa-sma-raih-emas-t454407.html

Nyata! Berawal Dari Gelandangan, Gadis Ini Berhasil Terobos Univ Harvard


Fulfilled: Flown to tour the university for the first time this spring with the aid of her high school's faculty and staff, the rising biology major said she has finally found her place

Fulfilled: Flown to tour the university for the first time this spring with the aid of her high school's faculty and staff, the rising biology major said she has finally found her place





Tidak henti berjuang walau berbagai kesulitan terus menghimpit, itulah yang diyakini seorang remaja bernama Dawn Loggins. Berkat kegigihannya, gadis cerdas asal North Carolina, Amerika Serikat ini berhasil terdaftar sebagai mahasiswi baru kampus bergengsi, Harvard University. Padahal, bukan mudah jalan yang harus dilalui gadis berkacamata ini.


Masa kecilnya di kota Lawndale, North Carolina terbilang sulit karena ia ditelantarkan kedua orang tuanya yang pecandu berat narkoba.Suasana di rumah semakin buruk sehingga dia harus menggelandang. Namun, itu tidak menghalangi Loggins menjadi siswa yang selalu mendapat nilai A di sekolahnya, Burn High School. “Banyak orang menjadikan keadaan mereka yang buruk sebagai alasan. Namun bagi saya, keadaan yang buruk ini menjadi motivasi untuk terus maju,” kata Loggins seperti diberitakan Daily Mail.


Made it: At 18-years-old, Dawn Loggins says she has finally made it after accepted into Harvard University despite raised in a home of drug use and later abandoned by family

Made it: At 18-years-old, Dawn Loggins says she has finally made it after accepted into Harvard University despite raised in a home of drug use and later abandoned by family

Striving: To reach her dream, the then-high schooler worked as her school's custodian and took classes online to catch up after deemed a drop out after missing two-months of school

Striving: To reach her dream, the then-high schooler worked as her school's custodian and took classes online to catch up after deemed a drop out after missing two-months of school




Loggins sempat tinggal bersama neneknya, namun keadaannya tidak lebih baik. Rumah sang nenek, yang sama miskinnya dengan orang tuanya, dipenuhi sampah.Selain itu, neneknya juga bukan orang yang memperhatikan kebersihan sehingga Loggins bisa memakai baju yang sama selama sebulan tanpa berganti.


“Dari pengalaman itu, saya akhirnya belajar bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan keluar dari kemiskinan,” tegas Loggins.Walau termasuk murid yang pintar di sekolah, namun penampilan yang tidak trendi serta sifatnya yang tidak banyak bicara membuat Loggins menjadi sasaran bullying kawan-kawannya. Kadang jika sudah tidak tahan, ia sering menangis di rumah. Pertemuan Loggins dengan konselor sekolah, Robyn Putnam, mengubah nasibnya.


Putnam membelikan Loggins baju baru dan menawarinya pekerjaan sebagai penjaga sekolah.”Jika ada yang memiliki mimpi, mereka pasti bisa mewujudkannya. Tidak ada alasan, karena perjalanan meraih mimpi bergantung pada diri sendiri dan bukan orang lain,” ujarnya.


Inspiring: The star student now hopes to help others in similar situations after graduating to a standing ovation this week

Inspiring: The star student now hopes to help others in similar situations after graduating to a standing ovation this week

Hardship: The teenager was once abandoned by her parents (pictured) and had to fend for herself

Hardship: The teenager was once abandoned by her parents (pictured) and had to fend for herself

Star student: Dawn Loggins, who once declared a high school dropout and spent her childhood squatting in buildings without electricity or running water, will be going to Harvard

Star student: Dawn Loggins, who once declared a high school dropout and spent her childhood squatting in buildings without electricity or running water, will be going to Harvard





Wednesday, July 4, 2012

GENERASI MASA DEPAN BANGSA CHINA .. semoga di INDONESIA ngga ada yang kaya gene yahh.... :D


Schools in China have a very hard and severe education.
Just look what a teacher from one Chinese school saw when he entered a class room after a pause.


1 Village school (4 pics)

2 Village school (4 pics)

3 Village school (4 pics)

4 Village school (4 pics)

Tags